Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) ingin memastikan proses pencetakan naskah Ujian
Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015 berjalan lancar. Berdasarkan data
monitoring sampai dengan hari Jumat (20/03/2015) pukul 10:12 WIB
sebanyak 87,93 persen naskah Ujian Nasional (UN) SMA/SMK telah siap
kirim.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies
Baswedan menyampaikan, proses monitoring pencetakan naskah UN terkait
dengan pengadaan bahan ujian di percetakan dan distribusi. Monitoring,
kata dia, juga dilakukan melalui kamera CCTV yang berada di kantor
Kemendikbud. “Di ruang kontrol di monitor secara reguler. Kita ingin
proses ini transparan,” katanya saat memberikan keterangan pers di
Kemendikbud, Jakarta, (20/03/2015).
Mendikbud merinci, jumlah naskah UN untuk SMA yang siap
dikirim sebanyak 90,98 persen, sedangkan untuk SMK sebanyak 78,48
persen. Adapun untuk SMP sebanyak 12,18 persen. “Sampai minggu lalu
naskah UN untuk SMP belum banyak dicetak karena waktu pelaksanaan UN SMP
masih lama,” katanya.
Target naskah UN yang dicetak untuk SMA sebanyak
12.524.179 dan sudah dicetak sebanyak 11.395.085. Adapun target naskah
UN yang dicetak untuk SMK sebanyak 4.043.676 dan sudah dicetak
3.173.395. Total target naskah yang harus dicetak untuk SMA/SMK sebanyak
16.567.855 dan sudah dicetak sebanyak 14.568.480.
Mendikbud mengatakan, pemantauan perkembangan
pencetakan naskah UN ini dilakukan agar dapat mengidentifikasi jika
terdapat potensi masalah yang muncul. Jika adalah masalah, kata dia,
segera dapat ditangani, sehingga tidak mengganggu persiapan pelaksanaan
UN. “Potensi-potensi masalah bisa teridentifikasi awal,” katanya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk memantau perkembangan pencetakan naskah UN melalui laman www.kemdikbud.go.id.
. “Kemendikbud ingin memastikan bahwa bukan saja kita yang memonitor
perkembangan persiapan, tetapi juga masyarakat diundang langsung untuk
memonitor,” katanya.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kemendikbud Nizam mengatakan, selain pencetakan bahan
kertas juga disiapkan braille untuk peserta ujian berkebutuhan khusus.
Sampai hari ini, kata dia, pencetakan sudah selesai 100 persen untuk
SMPLB dan SMALB termasuk untuk sekolah inklusi. “Panitian UN juga
mencetak CD untuk listening comprehension dan sudah selesai 100 persen,” katanya.
Nizam mengatakan, meskipun pencetakan naskah sudah
selesai 100 persen, namun tidak langsung dikirim, tetapi dikirim sesuai
jadwal. Rencana distribusi, kata dia, pada 29 Maret telah sampai di
gudang provinsi. “Kecuali untuk daerah yang distribusinya sulit seperti
Maluku harus dikirim lebih awal,” katanya.
Nizam menambahkan, meskipun UN pada tahun ini sudah
tidak menentukan kelulusan siswa, tetapi pengamanan naskah UN di
provinsi, kabupaten/kota sampai titik penyimpanan terakhir tetap
mengikuti prosedur operasional standar yang ditetapkan. “Hanya di
sekolah tidak menghadirkan polisi, sehingga tidak terkesan mengerikan
bagi siswa. Kehadiran polisi hanya sampai di titik penyimpanan
terakhir,” katanya. (sumber : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/siaranpers/3960)
0 comments :
Post a Comment